Prodi Zakat dan Wakaf Ipmafa Gelar FGD Bersama Praktisi Zakat dan Ulama Pati

Potensi zakat di Indonesia belum tergarap dengan baik. Hal ini menjadi perhatian serius bagi civitas akademika Institut Pesantren Mathali’ul Falah (Ipmafa). Zakat yang bertujuan mengentaskan kemiskinan dan keterbelakangan masyarakat belum terlaksanakan secara maksimal.

Berangkat dari hal ini, Program Studi Zakat dan Wakaf (Zawa) Ipmafa menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama para pegiat zakat di sekitar wilayah Kabupaten Pati (14/1). Hadir dalam acara tersebut para tokoh ormas Islam dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, BAZNAS, lembaga keuangan syariah di wilayah Pati, BMT Fastabiq, BMT Al-Fath, Rumah Sakit Islam Pati, dan para dosen Ipmafa. FGD ini bertujuan untuk menggerakkan potensi zakat tersebut agar dapat terkelola dengan baik.

Dalam forum tersebut, KH. M. Aniq Muhammadun yang akrab dipanggil Yi Aniq menyampaikan pentingnya gerakan penyadaran zakat kepada orang-orang yang wajib mengeluarkan zakat (muzakki). Sementara Pengurus Daerah Muhammadiyah Pati, Sutaji, mendorong supaya potensi zakat di wilayah Pati digerakkan oleh seluruh elemen masyarakat yang ada. “Potensi zakat di Pati secara individu adalah 20 milyar. Prodi Zakat Wakaf IPMAFA tentu harus didukung supaya mampu melahirkan kader-kader amil zakat yang jujur, amanah dan professional”, tegas Sutaji. Sutaji menambahkan, program “Berhenti Miskin” harus terus disosialisasikan supaya umat Islam lepas dari belenggu kemiskinan menuju kemandirian dan kesejahteraan.

Mumu Mubarak, direktur Bank Arta Mas Syariah Pati menyinggung pentingnya SDM yang kompeten dalam pengelolaan zakat. Mumu menyampaikan bahwa nilai akhlak yang mulia dan kemampuan inovasi sangat dibutuhkan agar mampu menarik muzakki dan donatur lainnya.

“Civitas akademika Ipmafa mendukung gerakan sadar zakat ini dan insya Allah dalam waktu dekat Prodi Zakat Wakaf membuat laboratorium praktikum Zakat untuk membekali kompetensi keilmuan teoritis dan praktis kepapada mahasiswa supaya mereka mampu menjadi amil zakat yang amanah, professional, dan produktif”, kata Dr. Jamal Ma’mur, Kaprodi Zawa.